Saturday, 28 February 2015

MAKALAH TENTANG PERILAKU REMAJA YANG POSITIF

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Berikut ini beberapa pengertian remaja menurut para ahli:  
1. Pengertian Remaja Menurut Siti Sundari: masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
2. Pengertian Remaja Menurut Zakiah Darajat: bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
3. Pengertian Remaja Menurut Hurlock: Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
4. Pengertian Remaja Menurut Calon: bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remajabelum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini
B. Pengertian Pergaulan Remaja
Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Pergaulan berasal dari kata “GAUL”.Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari  dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,  game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging di sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1. Pergaulan Remaja yang Sehat
Pergaulan remaja yang sehat adalah pergaulan yang sesuai dengan etika pergaulan. Adapun beberapa cara mengembangkan pergaulan yang sehat diantaranya:
a.  Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatanterhadap ajaran-ajaran agama. Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumusdalam pergaulan yang tidak sehat.
b.  Memiliki rasa setia kawan
Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
c.       Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
d.       Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Bagi mereka yang mengisi waktu senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
2. Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA. Ini menunjukkan bahwa pergaulan remaja saat ini sudah tidak sehat lagi. Cara pergaulan remaja yang seperti sekarang ini tentu saja sangat menimbulkan dampak negatif . Selain memperburuk situasi dan kondisi pergaulan remaja dan mempengaruhi cara hidup remaja lain, cara pergaulan remaja yang seperti sekarang juga dapat mempengaruhi kualitas hidup generasi anak cucu kita.

Namun dari berbagai anggapan yang tidak baik mengenai perilaku remaja saat ini ternyata masih sangat banyak kegiatan yang positif yang dilakukan oleh pelajar diantaranya memupuk sikap cinta lingkungan dengan lebih peduli pada alam.
Karena masa remaja dalam pertumbuhannya masih mencari jati diri untuk membentuk karakter kepribadiannya, maka kegiatan positif yang dilakukan oleh remaja tentunya akan berpengaruh sangat besar bagi perkembangan kehidupan di masa dewasanya nanti tanpa banyak terganggu oleh situasi pribadi yang tidak kondusif. Sehingga kegiatan positif yang dilakukan oleh remaja tentunya juga akan mendorong dan menghasilkan suatu generasi muda dalam hal ini yaitu pelajar yang memiliki kualitas dan akhlak yang baik.

Karena itu diharapkan dalam mengisi waktu luangnya seorang remaja harus melakukan suatu hal yang bersipat positif dan bermanfaat sehingga perilaku yang positif ini tentunya akan menjadi dambaan para orangtua, masyarakat bangsa dan negara. Disamping itu perlu menjadi catatan bahwa masa remaja adalah masa penuh keingintahuan, sehingga banyak hal yang mereka lakukan hanya mencoba untuk menuntaskan rasa keingintahuannya itu. Namun, seringkali mereka salah mendapatkan informasi hanya karena mereka mendapatkan jawaban bukan dari orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Hal inilah yang harus menjadi perhatian semua pihak, baik orangtua, masyarakat maupun pemerintah.
Akan tetapi tidak semua remaja melakukan kenakalan, di sisi lain minat remaja di kecamatan sukmajaya pada bidang olahraga dan seni sangat besar, hal ini dapat dilihat dari pemanfaatan ruang-ruang terbuka seperti taman, jalan raya dan tanah kosong untuk bermain karena pada lapangan sesungguhnya membutuhkan biaya persewaan yang mahal seperti graha, sasana, hall, gedung olahraga dan komplek olahraga.
Menumbuhkan Kepedulian Anak di Masa Remaja Akan Lingkungan Sekitar dilakukan untuk menghindari efek negatif dari pengaruh dunia digital dan menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengenalkan para generasi muda pada lingkungan, diantaranya :
1. Memberi hewan peliharaan
Cara ini cukup ampuh membuat anak-anak mencintai makluk hidup dan mengajarkan pada mereka untuk lebih bertanggung jawab untuk memberi maknan, minum, merawat, dan melindungi hewan peliharaannya. Kepedualian pada hewan peliharaannya tersebut, tentunya juga dapat menumbuhkan kepeduliannya terhadap sesama.
2. Mengajarkan hal-hal kecil pada pelajar sebagai  remaja.
Ajarkan pada mereka tentang hal-hal kecil yang apabila diabaikan dapat menimbulkan dampak yang besar, misalnya membuang sampah, penggunaan air, pemakaian listrik, dan lain sebagainya.
3. Mengajak pelajar dalam hal ini sebagai remaja liburan di alam bebas.
Liburan tidak harus ke mal atau taman hiburan, tapi bisa dilakukan dialam bebas. Liburan dengan konsep kembali ke alam menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk mengenalkan dan mendekatkan anak dengan alam.
4. Mengajarkan kepada pelajar sebagai remaja bagaimana cara berkebun.
Berkebun tidak hanya bisa dilakukan dilahan yang luas, karena lahan sempitpun bisa dimanfaatkan untuk area berkebun. Tanaman di sekitar rumah tidak hanya  menyegarkan mata, tetapi juga bisa dipetik hasilnya, misal buah-buahan, sayuran, dan tanaman lainnya. Lebih baik biarkan lahan tersebut tetap alami dengan menanaminya tanaman bunga atau pohon buah-buahan. Selain dapat menyegarkan mata karena keindahannya, Anda juga dapat memetik hasil apabila menanami pohon buah di lahan tersebut. Dengan mengajak anak berkebun, otomatis mereka akan turut menghargai, merawat, dan mencintai tanaman tersebut dengan sepenuh hati.
5. Mengajarkan anak untuk mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai atau bekas.
Mendaur ulang barang bekas sebagai wujud cinta lingkungan. Cara ini dilakukan untuk mengurangi sampah non organik yang umumnya sulit terurai. Beberapa barang bekas yang bisa didaur ulang, antara lain : botol minuman, kaleng sarden, kertas, kain, kantong plastik, dan lain sebagainya.
Menumbuhkan kepedulian pelajar di masa remaja akan lingkungan sekitar bisa dimulai dari kepedulian yang nyata dari orang tua dan masyarakat sekitarnya.

BAB III
KESIMPULAN

Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Pelajar bisa di kategorikan sebagai remaja yang kebanyakan perilakunya belum bisa di kontrol ke hal-hal positif. Pandangan masyarakat mengenai remaja atau pelajar sekarang adalah perilaku mereka yang selalu negatif padahal ada juga perilaku remaja atau pelajar yang positif misalnya perilaku cinta lingkungan. Cara yang bisa di lakukan agar pelajar memiliki perilaku cinta lingkungan di antaranya adalah:
1. Memberi hewan peliharaan,
2. Mengajarkan hal-hal kecil pada pelajar sebagai  remaja,
3. Mengajak pelajar dalam hal ini sebagai remaja liburan di alam bebas,
4. Mengajarkan kepada pelajar sebagai remaja bagaimana cara berkebun,
5. Mengajarkan anak untuk mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai atau bekas.











DAFTAR PUSTAKA

http://erwinalien.blogspot.com/2013/10/makalah-pergaulan-remaja-masa-kini.html
http://www.pengertianahli.com/2013/08/pengertian-remaja-menurut-para-ahli.html

No comments:

Post a Comment