Ku seperti angin yang bergerak riang namun mengandung kesunyian.
Ku seperti malam yang harusnya penuh dengan keindahan gemerlap lampu namun
karena hujan datang menjadi sepi.
Sendiri itu sesak,sepi,sunyi,kosong,diam,dan bahkan air mata.
Aku pikir tak ada orang yang mau sendirian.
Mereka sendirian karena terpaksa, karena memang takdir mengharuskan mereka
untuk sendiri.
Tapi aku yakin, dalam hati mereka yang mungkin paling dalam mereka inginkan
seorang kawan dalam keadaan apapun dan dimanapun.
Iya seperti aku.
Aku sepertinya terlihat tidak terlalu membutuhkan kawan.
Iya karena aku memang masih banyak memiliki sifat-sifat yang buruk rupa.
Bagiku masih susah untuk menghilangkan sifat-sifat itu.
Aku selalu berusaha memperbaiki hidupku, iya tentunya agar lebih baik.
Tapi itulah sifat yang sepertinya sudah mendarah daging menjadi alasanku
terus berputar-putar pada satu masalah yang sama.
Dalam kesendiriankn tentu saja sebenarnya aku inginkan seorang kawan.
Tapi bukan sembarang kawan yang aku harapkan untuk ada.
Semua punya penilaian masing-masing termasuk aku yang memilih kawan menurut
kemampuan membuat kenyamanan untukku.
Sudahlah, terus tersenyum meskipun dalam kesendiriaan yang cenderung perih.
Berdoa untuk besok lebih baik.
Aamiin
No comments:
Post a Comment